Selasa, 21 Desember 2010

BOLa yang dimainkan


Ho. how..
desember GELORA. piala AFF didepan mata. bukan hanya orang dewasa yang menikmati gegap gempitanya merah putih di lapangan hijau. anak- anak pun sangat mengekspresikan kecintaan indonesia dengan keseharian mereka. yaitu BERMAIN!
amazing, ketika nonton bola a.la mereka. dilapangan (baca : kebon) berukuran 6x 15 meter. tanpa garis tengah, pinggir gawang mengunakan batang bambu yang dieket2 jadi gawang. khayalan mereka sangat seru. saya pun ikut amaziing menontonnya,

ada markus herison ke kedua belah kiper, ada irfan behdim, ada bambang pemungkas, genzales ada nesuha yang dibalut perban, aduh aneh2 deh. walaupun main dengan 7 orang , ramenya equivalen 22 orang, hehe

pasing sana ga jelas, shooting situ ga karuan, lempar asal-asal , tapi ya kadang2 masuk dan gol. dan mas dan mbak tau kan gimana selebrasinya irfan bahdim (yang cium jempol ma telunjuk) atau golzales (yang nunjuk ke atas) langsung dipragakan anak-anak.

tapi ada yang kurang seru dari permainan itu, mas dan mbak tau kira2 apa yang bikin ga asik??
kadang luapan kesenangan dan emosi harus di atur. maklum anak- anak, sepolah- polahnya anak pasti ngeliat yang dewasa (children see childreen do), ya kan???
nah ga asiknya itu klo di injek dikit langsung bilang , wooii an**** , klo ga masuk bilang ah **i. wah ge seru kan.

sebagai penonton saya hanya bisa jeprat - jepret aja, tapi ga bagus jug aklo gini terus, masa klo mereka jadi pemain nasional harus di kartu kuning gara2 shooting kena tiang terus bilang ahhh *a*. ga bagus juga kan??

entah mau dibilang masa kecil kurang bahagia, sang fotogragerpun menaruh kamera di tempat aman, dan bertanya pada anak- anak. "temennya masih ada yang kurang ga?". jawab mereka " ada no mas, temennya ropi, si jodi di panggil ibunya".
ok.. sang fotografer ikut ambil di bagian jadi kiper tim Rofi.

"ayo, aku jadi kiper ya". semua setuju ok.. lanjut.hheheh (jadi main beneran deh)

permainan berlangsung, masih dalam adat yang sama, klo ke injek bilang "woi, a*****" klo ga masuk ahh *a*. ok.. sang kiper ambil kesimpulan , keberadaanya bagaikan anak yang lain,, bagus, ini situasi yang saya butuhkan.
berselang 5 menit ketika sang kiper memegang bola,
sang kiper nan keren (hho) bertanya kepada para pemain :
"kemaren bustomi kenapa ya di kartu kuning?" spontan pemain lain jawab "ngatain mas,". nyedotin kepala mas", ngomong bae mas, ngeledek kali mas" wah,, keren,.. mereka memperhatikan pertandingan.
"ok,, kita sekaranbg punya kartu kuning juga ya, klo yang ngeledek, ngomong jorok di kartu kuning, kartu kuningna cubit.. setuju???? "

anak 2: " hahahha setuju mas!!!"

heehehhe, pertandingan berjalan lancar, korban pertama si iwan, saat mengoper bola salah operlalu latah blang "woi, nymper ngapa **i lo. "

wasit / kiper : "priittttt, kartu kuning, cubit iwannnnnn" semua pemain langusng cubit iwan, hha
pertandingan terus berlangsung, ada 5 kartu yang keluar, dan mendingan dari pada sebelumnya, malah ada yang mengganti kata 2 menjadi ah, terong,, atau wooi,, kangkung, hehehe.

SERU LAH, hehhe


nah, pas permainan berjalan sekitar 20 mnt, iwan nangis (maklum paling kecil, kelas 3 sd). katanya kakinya dicentang ma dimas. tapi iwan ga pukul dimas, tapi iwan nangis di tengah lapangan. dimas disuruh rofi untuk salaman, tapi iwan ga mau, akhi
rnya iwan ma dimas keluar lapangan, karena salah satu pemain keluar dari tim, tim lawan harus mengeluarkan 1 pemain juga (Adil ya peraturan anak2,, ini tanpa intervensi sang kiper/wasit lho). iwan dah diem, main lagi deh ketawa2 lagi,,

hhoo. rofi, dimas, rizal, kiki, ruli, iwan, (satu lagi lupa, hhe) semoga jadi pemain bola keren ya..
:)
dan ale, solah, duta, yang kebetulan hari itu ga main. :)